23.2 C
New York
Saturday, July 6, 2024

Buy now

Terbaru

Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah; Jumlah Kasus Aktif Covid-19 Senin, 7 Februari 2022 mencapai sekitar 6.000 kasus

BIN | Kabupaten Bekasi – Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Bahkan jumlahnya mencapai dua setengah kali lipat dari angka kasus aktif puncak varian Delta pada tahun 2021 lalu.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah mengatakan, jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi hingga Senin, 7 Februari 2022 mencapai sekitar 6.000 kasus.

Namun demikian Alamsyah menegaskan, untuk keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan di Kabupaten Bekasi masih terkendali.

“Ya, untuk bed occupancy rate (BOR) rumah sakit kita hari ini, untuk ICU 9 persen dan untuk Non ICU 49 persen. Itu setengah dari kapasitas maksimal seperti puncak kasus delta tahun kemarin,” kata Alamsyah usai mengikuti rapat koordinasi bersama Forkopimda di Gedung Diskominfosantik Kabupaten Bekasi, Senin (07/02/22).

Pihaknya menyebutkan, dari jumlah yang terkonfirmasi positif tersebut sebagian besar menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah, karena masih kategori gejala ringan dan tanpa gejala.

“Untuk isolasi terpusat, kita sedang menyiapkan 1.000 tempat tidur. Sedangkan yang saat ini dirawat sekitar 200 orang lebih yang tersebar di 52 rumah sakit rujukan,” terangnya.

“Sejauh ini di Kabupaten Bekasi sendiri baru ada satu kasus Omicron yang sudah terkonfirmasi, dan saat ini pasien tersebut sudah sembuh,” ungkapnya.

Alamsyah menerangkan, lonjakan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi tidak terpusat di klaster tertentu, tetapi menyebar di beberapa klaster.

“Yang terbanyak itu dari klaster keluarga, dari klaster industri ada 488 orang yang tersebar di 12 perusahaan dan dari klaster sekolah 47 orang,” jelasnya.

Terkait pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, Alamsyah mengatakan, sesuai arahan dari Gubernur Jawa Barat, kebijakannya menyesuaikan dan dikembalikan ke daerah masing-masing.

“Jadi skemanya mungkin dilihat dari waktu satu minggu ini, kalau memang terjadi peningkatan, PTM akan dihentikan. Sekarang ini PTM masih berjalan 50 persen,” tambahnya.

Peningkatan kasus Covid-19, kata Alamsyah, tidak hanya terjadi di Kabupaten Bekasi, tapi juga di daerah lain. Selain itu, peningkatan kasus ini, tidak disertai dengan peningkatan kasus pasien yang dirawat di rumah sakit, ataupun kematian.

“Kita tetap menyiapkan langkah-langkah terhadap lonjakan kasus ini, tapi Insya Allah kita bisa melewatinya. Prediksi kita akhir Februari atau Minggu pertama Maret mudah-mudahan kita bisa melewati Omicron ini,” harapnya.

Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi mengimbau masyarakat dan para pelaku usaha untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, terutama memakai masker saat beraktivitas.( Red )

Latest Posts

Baca Juga