16.8 C
New York
Sunday, October 12, 2025

Buy now

Terbaru

P3-TGAI Disinyalir Jadi Bancakan, Potongan Diduga Mencapai Puluhan Juta Rupiah

BIN || Kabupaten Bekasi – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara( APBN) tahun 2025 melalui Kementrian PUPR, untuk meningkatkan jaringan irigasi secara partisipatif yang melibatkan masyatakat petani justru malah menjadi beban ketua kelompok tani.

Pasalnya, anggaran yang digelontorkan dari APBN senilai 195 juta per titik, diduga dipotong oleh oknum tidak bertanggungjawab. Potongan tersebut diduga mencapai puluhan juta rupiah per titiknya, dengan dalih untuk kepentingan orang dalam (Ordal).

“Kita sampai detik ini sedang melengkapi data-data yang akurat, dan sudah muncul dari salah satu kelompok tani yang berada di wilayah Kabupaten Bekasi mengatakan pbahwa pemotongan tersebut dilakukan secara bertahap, diduga jumlahnya mencapai puluhan juta rupiah,”ungkap Muh.Amin, Aktivis Jaringan Pemuda Desa Nusantara (JPDN), Minggu (14/9/2025) di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi Jawa Barat.

Seharusnya P3-TGAI untuk memperbaiki, merehabilitasi, dan meningkatkan jaringan irigasi secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat petani melalui kelompok P3A, GP3A, dan IP3A, serta menargetkan 12.000 lokasi irigasi di seluruh Indonesia untuk mendukung kedaulatan pangan nasional.

“Nah ini yang terjadi, secara teori pekerjaan tersebut dikerjakan secara swakelola, namun pada kenyataannya di lapangan, banyak orang luar yang kerja, bahkan bukan dari wilayahnya sendiri,”tegas pria yang akrab disapa Bang Zaw.

Dengan memperbaiki sistem irigasi, program ini bertujuan meningkatkan hasil panen dan produktivitas pertanian, serta merupakan bagian dari upaya memperkuat infrastruktur dasar pertanian melalui perbaikan jaringan irigasi.

“Kalau masih ada oknum yang melakukan pemotongan anggaran, saya menjamin pekerjaan kontruksi akan mempengaruhi kualitas pekerjaan,”terangnya.

Dirinya berharap, pekerjaan P3-TGAI yang saat ini sedang berjalan sebanyak 34 titik di Kabupaten Bekasi, menjadi percontohan yang baik untuk kedepannya.

“Harusnya, pekerjaan untuk kebutuhan air para petani ini, menjadi contoh yang baik. Agar kedepannya bisa lebih di prioritaskan lagi untuk kepentingan para petani khususnya di wilayah Kabupaten Bekasi,”tutupnya.(Red)

Latest Posts

Baca Juga