BIN || Bintan – Nikolas Panama, S.H., M.Pd, aktivis sekaligus jurnalis senior yang akrab disapa Niko belakangan ini menjadi bahan perbincangan publik, terkhusus masyarakat Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Dengan jargon “Bintan Memanggil”, nama Niko dalam sepekan terakhir mendadak viral dan di elu-elukan menjadi kandidat kuda hitam dalam kontestasi Pilkada Bintan 2024.
Putra kelahiran Tembeling, Kecamatan Teluk Bintan ini cukup dikenal selama aktif di dunia Pers. Niko sering membantu masyarakat Bintan lewat tulisan (berita), pikiran dan tenaga.
Ia juga dikenal sebagai seorang dosen yang mengajar di Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, yang banyak melahirkan para aktivit mahasiswa di Kepri.
Iman Alie yang merupakan salah satu tokoh masyarakat dan juga Dewan Kehormatan LAM Bintan mengenal betul dengan sosok Niko. Ia turut senang mendengar kabar Niko digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi Pilkada Bintan 2024. Menurutnya, sosok seperti Niko dibutuhkan masyarakat Bintan.
“Sosok yang bisa menganyomi, cara penyampaiannya enak saat berdiskusi, mau membantu mencari solusi bagi masyarakat,” kata Iman di Bintan, Rabu 24 Maret 2024.
Tokoh LAM Bintan itu mengaku saat dirinya dan sejumlah warga memperjuangkan lahan warga yang berubah menjadi kawasan hutan lindung, Niko turut membantu.
“Beliau ini orang baik, beliau ini membantu saya dulu memperjuangkan hutan lindung Bintan. Masyarakat Bintan butuh pemimpin yang mengayomi, melindungi dan bisa menciptakan lapangan kerja dengan lebih mengutamakan putra putri asli Bintan. Sosok itu ada pada Niko. Secara pribadi, saya siap terjun langsung kemasyarakatan untk memenangkan Niko,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Kelompok Nelayan Transportasi Indonesia (KNTI) Kabupaten Bintan, Syukur Harianto yang akrab disapa Buyung Adly. Pengalaman serta ilmu yang dimiliki Niko tidak diragukan lagi untuk memberikan perubahan bagi Bintan.
“Semoga menjadi wajah baru Bintan ke depan, karena pesta demokrasi Pilbup Bintan, banyak wajah sosok pemimpin Bintan seperti Pak Nikolas,” kata Ketua KNTI ini, Kamis 28 Maret 2024.
Lebih lanjut, menurut Buyung untuk menjadi seorang pemimpin harus siap dan bersedia memperjuangkan hak masyarakat. Komitmen serta hak antara bupati dan wakil bupati harus sama dan sejalan.
“Harus sama-sama bisa memperjuangkan keinginan masyarakat nanti, bukan hanya mendekat pada petinggi partai politik saja. Akan tetapi, perlu mendekatkan diri ke masyarakat,” tutupnya.(Red)