BIN | Bekasi – Sejumlah warga Desa Sirnajaya, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi mengeluhkan kondisi jalan yang rusak, akibat sering dilalui kendaraan dump truk.
Kendaraan dump truk tersebut setiap hari beraktifitas, mengangkut material tanah hasil penambangan, dari lokasi penambangan di Kp. Campaka RT 013 RW 004, Desa Sirnajaya, Kecamatan Serang Baru menuju penampungan. Dalam sehari, ratusan kali kendaraan tersebut berlalulalang.
Karena seringnya dilalui kendaraan sarat muatan tersebut, menjadikan jalan irigasi Kp. Cilangkara, RT 07 RW 04, desa Sirnajaya, Kecamatan Serang Baru, sepanjang kurang lebih 1 km tersebut rusak.
“Jalannya rusak, bergelombang dan belah-belah karena tak kuat menahan beban kendaraan,” ujar Mak Yati (45), warga yang terkena dampak. Sabtu (19/08/2023).
Kata Mak Yati, dampak dari aktifitas penambangan sudah mulai dirasakan warga sejak 2 bulan silam. Mak Yati mengaku, saat jam tidur pun merasa terganggu dengan suara bising kendaraan.
Pada musim panas, jelas Mak Yati, dari aktifitas tersebut mengakibatkan debu dan polusi. Kondisi makin parah dirasakan, saat musim penghujan tiba. Jalan menjadi becek dan licin.
“Sudah ada warga yang jadi korban akibat jalan rusak ini. Saya juga kalau malam hari tidak bisa tidur rumah bergetar kaya ada gempa gitu, takut rubuh ini rumah” ungkap Mak Yati.
Keberadaan jalan tersebut, kata Mak Yati, sangat vital bagi warga sekitar. Setiap hari, warga beraktifitas dengan melintasi jalan itu. Dengan kondisi jalan yang rusak saat ini, menjadikan aktifitas warga terganggu.
Mak Yati merasa keberatan dengan adanya penambangan galian c tersebut, karena semenjak adanya galian C tersebut warungnya sepi pembeli.
“Warung saya jadi sepi, karena pelanggan yang kebanyakan emak-emak pada takut jatuh dari motor, pendapatan saya berkurang jauh. Waktu ada orang yang mengaku dari galian ngasih uang kompensasi 100 ribu, saya tidak mau, yang saya mau jalan dibenerin biar bagus lagi, galian ditutup aja.” pungkasnya. (Wati)