BIN – Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu unsur pokok di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain Pengajaran dan Penelitian. Bukti nyata bahwa insan akademisi harus dapat mengembangkan dan mengabdikan ilmunya kepada masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar PKM dengan tema ‘Menyangga Bisnis UMKM dengan Strategi Berpikir Kritis Menghadapi Arus Informasi’.
Peserta PKM kali ini adalah para pelaku UMKM disekitar lingkungan UNISBA Jalan Tamansari Bandung, turut hadir sekaligus memberikan sambutan Dekan Fikom Unisba Prof. Dr. Atie Rachmiatie, Dra., M.Si dan Program Manager Tular Nalar Santi Indra Astuti, S.Sos., M.Si sementara para pembicara yang dihadirkan diantaranya Dr. Rita Gani, S.Sos., M.Si mewakili Dosen Fikom Unisba dan Mafindo, Aldin Aldama, S.Sos., M.Si Kandidat Doktor yang berprofesi sebagai Enterpreneur dalam bidang komunikasi dan Encep Abdul Rojak, M.Sy sebagai Kaprodi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Unisba
Acara digelar bertepatan dengan rangkaian Milad ke-39 Fikom Unisba dan berlangsung pada hari Selasa (5/7/22) di Gedung Student Center Unisba yang didukung penuh oleh Tular Nalar sebuah program yang dijalankan oleh Mafindo bersama Ma’arif Institute dan Love Frankie, yang berfokus terhadap kurikulum literasi media untuk pengembangan berpikir kritis.
Materi PKM pertama yang disampaikan Dr. Rita Gani, S.Sos., M.Si adalah soal penetrasi internet di Indonesia yang tinggi dan tidak diimbangi dengan kemampuan berpikir kritis terhadap informasi yang beredar di internet sehingga ada banyak orang Indonesia berkerumun di internet (lebih dari separuh populasi) dan terpapar oleh beragam informasi tanpa literasi media yang memadai.
Untuk itu Rita mengajak peserta meningkatkan kemampuan bermain dengan kata-kata, sensitivitas untuk menangkap konteks, emosi dan perasaan serta keterbukaan pikiran untuk menjadi kreatif dan mendapatkan pandangan baru sehingga terlatih dalam berpikir kritis yang pada akhirnya prinsip berpikir kritis bisa dicapai seperti rasional, detail dengan pola-pola fenomena, objektif, mempertimbangkan konsekuensi dan risiko, juga tidak terbatas pada satu keterampilan saja.
Selanjutnya Aldin Aldama, S.Sos., M.Si menyampaikan paparan mengenai dukungan tehadap bisnis UMKM dengan menjadi pembeli yang beretika dan bijak dalam melakukan transaksi online, diantaranya tidak meneror penjual dengan bahasa kasar atau tidak sabar dan tidak cerewet jika barang belum sampai, kemudian sekiranya tidak ada niat membeli atau hanya iseng tanya-tanya atau tidak serius dalam membeli sebaiknya dihindari yang artinya jangan PHPin penjual, ucapkan terimakasih saat menerima info atau respon dari penjual, berikan testimoni karena ini sangat berarti bagi penjual karena kualitas toko bisa dilihat dari testimoni yang diberikan, apalagi jika pembeli memberi bintang 5.
Aldin juga menambahkan contoh kasus soal COD, bahwa jika kita melakukan transaksi COD di salah satu platform toko online, maka ada kemungkinan barang akan dikirim melalui kurir, bukan penjual secara langsung. Sehingga jika barang ternyata tidak sesuai, maka kita bisa melakukan komplain dan pengembalian barang dengan aturan yang telah ditentukan oleh toko online tersebut dan tidak menyalahkan kurir yang tidak memiliki tanggung jawab atas ketidaksesuaian barang, karena tugasnya hanyalah mengantarkan barang dan menerima pembayaran.
Sementara materi PKM diakhiri dengan materi dari perspektif Islam yang disampikan Encep Abdul Rojak, M.Sy mengenai anjuran berniaga menurut HR. Ahmad, Al Bazzar, Ath Thobroni dan selainnya dari Ibnu ‘Umar, Rofi’ bin Khudaij, Abu Burdah bin Niyar dan selainnya bahwa ‘sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur’.
Encep mengajak agar kita sebagai umat manusia tidak menjadi manusia peminta-minta, jadilah manusia yang berusaha seperti berniaga. Encep juga menekankan soal kejujuran dalam aktivitas perniagaan karena jujur adalah kunci memunculkan keberkahan.
Acara yang dipandu oleh MC Eva Nurseha, S.I.Kom, M.I.Kom dan moderator Ahmad Fadhli, S.I.Kom ini mendapatkan respon positif dari para peserta, terbukti terjadi interaksi yang cukup menarik selama berlangsungnya acara, tanya jawab materi atau kuis pun selalu ramai dan jadi rebutan, sehingga menambah kemeriahan acara.(Red)