BIN | Kabupaten Bekasi – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bekasi yang baru, Ahmad Sanukri berupaya semaksimal mungkin dalam memimpin Kemenag kedepannya.
Bahkan, siap membangun komunikasi antar ormas keagamaan seperti MUI, NU, Muhammadiyah dan lainnya.
“Sebagai orang baru, stok lama, karena sudah lama, saya konsolidasi dulu seperti apa pembenahan di dalam, termasuk mempelajari dulu, ibarat lari satu ikatan,” ujar Ahmad Sanukri setelah menghadiri Sertijab Kemenang pada Senin (14/02).
Selain itu, Ahmad Sanukri juga akan mengevaluasi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) sekolah-sekolah Madrasah se-Kabupaten Bekasi.
Mulai Senin (14/02), semua pendidikan mulai dari madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah sampai Aliyah telah menjalankan Surat Edaran Bupati Bekasi untuk penghentian sementara Pendidikan Tatap Muka (PTM) ditengah meningkatnya Covid-19.
“Pendidikan jarak jauh sedang berjalan, pada sabtu lalu kami telah melakukan zoom meeting seluruh madrasah dalam rangka pendidikan jarak jauh, Nanti kita akan evaluasi, dua hari seperti apa,” jelasnya.
Sanukri juga menjelaskan, tim monitoring akan melakukan pengawasan sesuai dengan wilayah binaanya masing-masing untuk mengevaluasi PJJ.
Selain itu pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi lainnya dalam penghentian sementara sekolah tatap muka ini.
Menyinggung soal prokes di pondok pesantren, Ahmad Sanukri menekankan pada prinsipnya setiap santri yang telah masuk area pesantren dipesan untuk tidak keluar.
“Pesantren, prinsipnya santri yang masuk jangan keluar, yang keluar jangan masuk, itu aturan umum, yang ada di pesantren, varian ini interaksi dunia luar, jadi jangan keluar, yang keluar jangan masuk ke dalam,” paparnya.
Kemenag juga akan terus mendorong vaksinasi para pelajar madrasah agar bisa meminimalisir munculnya kluster Covid-19 di sektor pendidikan.(Red)